Pulau Dewata Bali yang eksotis memang menjadi primadona tujuan wisata turis nasional maupun internasional. Pesona alam yang masih asri, tradisi yang masih kental, tapi juga modern. Kamu bisa dengan mudah menemukan café, restaurant, penginapan, villa, dan lain sebagainya dengan mudah serta transportasi yang juga mudah. Itu hanya beberapa penyebab kenapa Bali menjadi tujuan wisata idaman, masih banyak alasan kenapa Bali adalah tempat yang perlu dikunjungi seumur hidup.

Salah satu dampak Bali menjadi destinasi wisata adalah banyak investor yang membangun bisnis properti di Bali. Para investor berlomba membangun villa, hotel, atau penginapan dengan berbagai konsep juga desain yang unik, aesthetic, dan tentunya instragramable. Selain itu, banyak juga yang beli villa Bali atau sewa villa Bali yang sudah jadi untuk dikembangkan lagi. Namun, sebelum memutuskan apakah akan sewa villa beli villa maupun bangun villa Bali, sebagai calon investor, kamu harus memahami perbedaan leasehold vs freehold, agar investasi yang kamu bisa menghasilkan benefit seperti yang kamu harapkan.

Freehold adalah kepemilikian paling kuat di Indonesia. Namun, hanya warga negara Indonesia yang bisa mencantumkan nama di sertifikat. Jika kamu seorang freeholder, kamu bisa menggunakan tanah atau bangunan dengan tujuan apapun dan menjadi pemilik. Jadi, kamu harus mengurusi, memperbaiki jika ada masalah. Kamu bisa menjual, menyewakan, menukarkan, menghadiahkan, mewariskan dan dapat juga menggunakannya dalam bentuk hipotek. In fact, meskipun hanya WNI yang bisa mencantumkan namanya di sertifikat, para investor asing banyak yang memilih freehold. Para investor asing bisa menggunakan entitas Indonesia (nominee) dan itu legal menurut hukum di Indonesia. Selain itu, investor asing bisa memperoleh tanah di bawah sertifikat Hak Milik dalam bentuk lain, yaitu Hak Pakai (Right of Use)

Sedangkan leasehold, hanya mempunyai jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sewa dengan pemiliknya. Jadi, sebagai seorang leaseholder kamu tidak perlu memikirkan biaya perbaikan, karena itu menjadi tanggung jawab landowner, Meskipun terkesan mengikat, menurut Property Paradise, di daerah Seminyak yang banyak didatangi turis, ternyata susah mendapatkan freehold, jadi opsi yang bisa diambil adalah dengan leasehold. Saat penandatanganan perjanjian sewa, kamu harus melibatkan pihak ketiga, yaitu notaris (PPAT). Meskipun kepemilikan hak milik masih dimiliki pemilik aslinya, sebagai leaseholder,kamu dapat menyewakan tanah selama 25 tahun di awal dan dapat diperpanjang menjadi 70 tahun. Setelah sewa dimulai, Freeholdpemilik (Right to Own) akan dialihkan secara legal kepada penyewa menjadi Leasehold (Right to Lease).

Nah, setelah kita lebih paham tentang leasehold vs freehold, kalau Kali ini Huni akan membahas tren desain interior villa Bali 2021 yang bisa kamu jadikan referensi untuk bangun villa Bali.

Nuansa Alam yang Kental

Alam Pulau Bali yang eksotis dan iklimnya yang tropis membuat desain interior dengan nuansa alam yang kental menjadi pilihan. Salah satunya yaitu banyak yang menggunakan material kayu, bambu, dan rotan sebagai material utama di villa Bali. Berbagai konsep desain rumah yang bisa diterapkan dengan nuansa alam yang kental. Misalnya saja gaya dekorasi ala Tulum khas pesisir pantai Mexico yang dipercantik dengan sentuhan Bali. Desain villa ala Tulum ini merupakan perpaduan antara gaya rustic dan gaya klasik tradisional. Jadi, warna-warna yang dipakai adalah warna dengan earth tone. Selain itu, salah satu ciri gaya Tulum adalah penggunaan kayu dan rumbai di bagian atap yang akan membuat villa Bali terlihat unik.

Tentu saja gaya Tulum ini bisa diaplikasikan di daerah dekat pesisir pantai. Jadi akan semakin menyatu dengan pantai. Selain itu, villa Bali interior desain dengan nuansa alam yang kental juga banyak diaplikasikan di daerah pegunungan. Penggunaan material alami sebagai material utama villa Bali akan membuat villa semakin menyatu dengan alam.

Selain membuat suasana alam semakin kental, penggunaan material alam tidak akan membahayakan penghuni maupun lingkungan sekitar. Bahkan bisa menyesuaikan suhu dalam ruangan dengan lingkungannya. Menarik kan? Desain alam tidak akan pernah membosankan dan ketinggalan zaman, tapi dengan sentuhan alam akan membuat villa Bali semakin cantik.

Plafon Atap yang Tinggi

Salah satu ciri desain interior yang sering dijumpai adalah penggunaan plafon atap yang tinggi. Plafon atap yang tinggi bisa membuat rumah terkesan lebih luas dan terang, serta sirkulasi udara juga menjadi lebih baik.

Plafon atap yang tinggi bisa diaplikasikan pada konsep apapun. Desain villa rustic, desain villa minimalis, bahkan villa desain industrial. Kamu bisa menambahkan aksen untuk mempercantik plafon atap.

Dinding dari Batu Alam

Kesan alami dan bentuknya yang dekoratif menjadi salah satu alasan penggunaan batu alam di dalam villa. Ada banyak jenis batu alam yang mempunyai warna, bentuk, dan cara pemasangan yang berbeda-beda. Misalnya batu marmer, batu sabak, batu palimanan, dan sebagainya. Banyak pilihan batu alam yang bisa kamu pilih untuk villa.

Misalnya saja batu sabak atau batu kali yang digunakan sebagai dinding. Pengaplikasiannya bisa dipotong tipis, sehingga bentuknya lebih rata atau tetap mempertahankan bentuknya yang cenderung tidak rata. Kamu bisa menggunakan batu sabak ini untuk dinding dapur, dinding luar rumah, atau di tempat yang lain.

Batu kali banyak dipilih untuk menghiasi villa Bali. Sifatnya yang tahan terhadap cuaca tinggi dan memiliki kelembapan minimal menjadi salah satu faktor batu sabak banyak dipilih. Selain itu, batu sabak ini mempunyai warna yang beragam, sehingga cocok dipadukan dengan banyak konsep, terutama konsep villa eco-friendly.

Lampu Desain Unik

Salah satu yang bisa kamu temukan di tren desain interior villa Bali tahun 2021 adalah pemilihan lampu dengan desain unik. Selain memilih desain lampu yang pas dengan konsep villa Bali, kamu juga perlu mengatur lighting. Pemilihan lampu dan lighting yang pas akan membuat suasana betah dan bisa memberikan penerangan yang baik serta membuat ruang tambah cantik.

Saat memilih lampu, kamu perlu menyesuaikan dengan fungsi ruangan. Misalnya kamu memilih konsep villa Bali modern tradisional, maka lampu dengan model klasik atau rustic akan menambah kesan tradisional meskipun dipadukan dengan konsep modern.

Penataan lampu juga perlu kamu rencanakan. Titik-titik mana yang akan diberi lampu, ukuran lampu, warna lampu, serta tujuan pemasangan lampu. Secara umum ada tiga tipe pencahayaan, yaitu pencahayaan umum, pencahayaan khusus, dan pencahayaan aksen. Pencahayaan umum biasanya diletakkan di tengah ruang atau titik simetris tujuannya agar semua yang ada di dalam ruangan terlihat jelas. Pencahayaan khusus biasanya digunakan untuk membantu melakukan aktivitas tertentu, misalnya lampu meja rias. Di samping itu, penerangan khusus juga berfungsi untuk membentuk dan mempertegas suasana ruangan. Terakhir, pencahayaan aksen biasanya digunakan untuk menerangi objek, sehingga terlihat eye-catching, misalnya lukisan. Biasanya banyak yang menggunakan spotlight, sehingga objek terlihat menonjol dan dapat memberi aksen dalam ruangan.

Perbanyak Tanaman

Selain perabot, ternyata tanaman banyak dipilih sebagai villa Bali interior. Tanaman indoor, seperti kaktus, sukulen, dan masih banyak lagi jenis tanaman yang bisa diletakkan di dalam villa. Ada juga tanaman outdoor yang akan menambah kesejukan Bali villa.

Selain fungsi artistik, ternyata penggunaan tanaman bisa bermanfaat untuk kesehatan. Misalnya tanaman indoor lidah mertua, english ivy, dan peace lily yang bisa berfungsi sebagai penyaring udara kotor, sehingga kualitas udara akan semakin baik. Lalu tanaman sirih gading yang bisa membuat suasana lebih rileks dan tenang.

Selain itu, ada juga tanaman sukulen dan kaktus yang tidak perlu disiram setiap hari, bentuknya yang unik, warna yang apik, dan bisa menambah kadar oksigen dalam rumah serta menjaga kelembapan udara. Bali villa kamu akan semakin nyaman dan sehat dengan penambahan tanaman sebagai elemen villa Bali interior design.

Warna Netral yang Fleksibel

Warna-warna netral memang menjadi pilihan banyak orang. Selain memberi kesan luas, terang, dan bersih. Warna-warna ini cocok dipadukan dengan konsep villa Bali apapun. Selain cocok dipadukan dengan berbagai konsep, warna netral pas digunakan di semua ruangan. Salah satu contoh hunian yang banyak menggunakan warna netral adalah desain rumah minimalis modern.

Warna netral bersifat fleksibel atau cocok dipadukan degan semua jenis warna. Warna netral juga sering digunakan sebagai warna latar sebuah ruangan sebelum ditambahi dengan warna, motif, maupun aksen yang lainnya. Selain itu, pengaplikasian warna netral pada villa Bali akan memudahkan jika ingin melakukan dekorasi ulang.

Penggunaan Kaca Sebagai Elemen Penunjang

Selain menggunakan bahan material dari alam, banyak pula yang menggunakan bahan kaca dan metal dalam desain interior villa Bali. Penggunaan kaca dalam interior villa dapat menambah kesan luas pada ruangan, memaksimalkan pencahayaan saat siang hari, menambah kesan mewah, dan masih banyak lagi. Kaca biasanya paling banyak ditemukan sebagai jendela, pintu, bahkan dinding.

Material kaca dapat dipadukan dengan bahan yang lain. Misalnya kayu atau metal yang digunakan sebagai frame-nya. Selain itu, material kayu dan metal dapat dipilih sebagai furnitur interior rumah dan memberikan kesan tradisional, klasik, bahkan industrial modern. Jika kaca cenderung memberi kesan modern dan minimalis, maka dengan aksen metal atau kayu akan memberi nuansa baru pada villa Bali kamu. Di samping itu, dengan penggunaan kaca sebagai jendela, pintu, atau dinding villa, akan memudahkan kamu menikmati pemandangan Bali yang eksotis.

Banyak Bukaan dalam Ruangan

Salah satu ciri villa Bali adalah banyak bukaan pada ruangan. Iklim Bali yang tropis membuat keberadaan bukaan sangat diperlukan. Selain memperlancar sirkulasi udara, dengan banyaknya bukaan akan membuat penghuninya semakin dekat dengan keindahan Pulau Dewata.

Selain sirkulasi udara yang lebih baik, dengan adanya ruang terbuka akan membuat villa lebih sehat. Cahaya matahari akan bisa masuk dan menerangi villa Bali. Jadi, saat siang hari bisa menghemat penggunaan listrik, terutama lampu. Banyak bukaan dalam rumah merupakan salah satu ciri desain rumah minimalis modern. Namun, sekarang banyak yang menambahkan bukaan dalam rumah dengan berbagai desain Bali villa. Oiya, meskipun ada ruang terbuka, tidak mengurangi privasi penghuni villa.

Handicraft di Beberapa Sudut

Di samping keindahan alam yang memukau, Pulau Bali juga terkenal dengan kerajinan tangannya yang unik dan memesona. Banyak villa Bali yang sengaja menambahkan kerajinan khas Bali sebagai interior desain villa Bali. Beberapa kerajinan yang digunakan dalam villa Bali interior design, yaitu lukisan, ukiran, kerajinan rotan dan bambu, patung, maupun kain.

Kerajinan khas Bali mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Salah satu contohnya adalah motif ukiran Bali yang berbeda dengan motif ukiran Jepara. Dikutip dari Bobo, ada dua kerajaan yang mempengaruhi motif ukiran Bali, yaitu Kerajaan Padjadjaran dan Kerajaan Majapahit. Selain itu, motif ukiran Bali secara umum ada motif daun, bunga, maupun buah yang membentuk perpaduan bentuk cembung dan cekung serta ada benangan yang melingkar sampai lahir ujung-ujung yang ikal pada ukiran.

Nah, itu tadi tren desain interior villa Bali 2021 versi Huni. Kamu bisa merencanakan desain interior villa Bali sesuai dengan konsep villa dan tentunya budget. Kamu bebas memadukan berbagai unsur mulai dari unsur seni maupun alam ke dalam villa Bali. Namun, jangan sampai berlebihan ya! Agar semua elemen tetap mempunyai ruang dan bisa membentuk kesatuan yang pas.

Huni.id bisa membantu kamu menemukan rumah idaman hanya dengan ponsel. Kamu bisa menfaatkan fitur Huni Map untuk mencari rumah di lokasi idaman. Ada detail rumah super lengkap yang bisa kamu lihat. Kamu bisa chat dengan agen langsung jika kamu sudah menemukan calon rumah idaman. Di Huni kamu bisa akses ribuan properti dengan mudah bahkan sambil rebahan. Ayo akses Huni dan temukan rumah idaman kamu!